ASC Membangun Sarana Air Bersih untuk Korban Gempa Cianjur
Banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat akibat gempa bumi Cianjur pada hari Senin, 21 November 2022, termasuk rusaknya sarana air bersih dan meningkatnya kebutuhan makanan karena banyaknya korban gempa bumi di Cianjur.
Sebagai komitmen untuk mempercepat proses pemulihan pasca-bencana, PT Asahimas Chemical (PT ASC) melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) telah mengadakan 3 program, yaitu pembangunan infrastruktur sarana air bersih, donasi makanan dan tenda darurat untuk sekolah yang dampak di dalam Kampung Sarampad RW 03, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Upacara peresmian diadakan langsung pada hari Rabu (08/03) dan dihadiri oleh perwakilan manajemen dan karyawan PT Asahimas Chemical, kepala desa Sarampad, pemimpin masyarakat setempat, lembaga sosial, dan lainnya.
Manajer General Affairs Idris Ahmad mengatakan bahwa ASC datang dengan misi untuk membantu masyarakat Cianjur, yang saat ini sedang dalam proses pemulihan dengan membawa beberapa program yang dapat mendorong kehidupan masyarakat setelah bencana.
"Kami berharap bahwa bantuan yang diberikan oleh ASC dapat bermanfaat dan membantu proses pemulihan di Cianjur, terutama di Kp. Sarampad. Kami juga berharap bahwa masyarakat tetap tangguh dan bangkit dari musibah yang terjadi," kata Idris dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu (11/3/2023).
Sarana air bersih yang dibangun termasuk pembangunan sumber air bersih baru (lubang bor), tangki air, pompa mesin, pipa, keran, bingkai tangki air, dan 2.200 watt listrik. Fasilitas ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih 200 rumah tangga di Kampung Sarampad.
Seiring dengan itu, PT Asahimas Chemical juga menyumbangkan tenda yang akan digunakan sebagai sekolah darurat untuk siswa SDN Taruna yang saat ini rusak dan akan dipindahkan karena kedekatannya dengan patahan Cugenang.
Selain itu, ASC telah mendistribusikan 200 paket kebutuhan pokok untuk membantu kebutuhan makanan masyarakat, terutama dengan Bulan Suci Ramadhan yang sudah dekat. Keputusan untuk memilih desa Sarampad karena hilangnya sumber air yang sebelumnya digunakan oleh penduduk di daerah tersebut selama 30 tahun sebelum gempa bumi. Selain itu, daerah tersebut adalah salah satu yang paling terdampak oleh gempa bumi karena kedekatannya dengan pusat gempa.